01 September 2008

Kasih karunia dan hukum Taurat

Sdr sdri dan rekan milis....,

Ada pertanyaan dan juga pernyataan seorang rekan yang ditujukan ke saya , perihal melakukan hari sabat atau hukum Taurat berdasarkan kasih karunia dan bukan berdasarkan hukum. Sebelum menjawab ini saya rasa perlu jelas lebih dulu perihal apa makna hukum taurat dan apa makna Kasih karunia.. 

Dalam 1 Yoh 1`:17 disebutkan : " Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, Tetapi kasih karunia ( Anugerah) dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

Yang diberikan ( melalui ) Musa adalah Hukum Taurat, sedangkan yang datang melalui Yesus Kristus adalah Kasih karunia ( anugerah) dan kebenaran. 

Hukum Taurat tergolong suatu hukum yang harus dipatuhi dan bila ada yang melanggarnya akan diberikan suatu sanksi atau hukuman. Hukum Taurat itu adalah suatu peraturan atau hukum ( dalam perjanjian lama) yang harus di penuhi oleh manusia agar dapat memenuhi tuntutan Allah. Jadi hukum taurat itu menuntut manusia untuk dapat memenuhi peraturan atau hukum itu. Agar manusia dapat memenuhi tuntutan hukum Taurat itu, maka tentu saja manusia harus bekerja / atau melakukan sesuatu untuk memenuhi tuntutan hukum itu.

Hal ini berbeda dengan kasih karunia ( anugerah) yang datang melalui Yesus Kristus.. Karena begitu besar kasih Allah...sehingga Ia telah mengaruniakan anak Nya yang tunggal.... ( Yoh 3:16) . Kasih karunia ( anugerah) itu sebenarnya adalah diri Yesus Kristus sendiri. Jadi jelas kasih karunia ( anugerah) itu berbeda dengan hukum Taurat. 

Kalau hukum taurat itu menuntut manusia untuk bekerja/ berusaha melakukan sesuatu untuk Allah agar dapat memenuhi tuntutan Allah. Tetapi kasih karunia ini merupakan suatu anugerah / pemberian Allah agar manusia dapat memenuhi tuntutan Allah. Kalau hukum Taurat itu berdasarkan usaha manusia, kalau kasih karunia itu berdasarkan Kasih karunia ( pemberian Allah) , jadi Allah yang mengerjakan untuk manusia.

Misalnya masalah keselamatan, manusia cukup percaya (dan dibabtis). Masalah Keselamatan , Allah yang mengerjakan, dia datang sebagai manusia Yesus Kristus, menderita sengsara mati dan disalibkan di kayu salib, dan kemudian bangkit naik kesurga. Jadi manusia tidak perlu berjerih lelah, harus banyak amal,. Harus memperbaiki diri dulu, harus memperingati hari sabat , harus ini dan harus itu, jangan ini dan jangan itu. Yang perlu dilakukan itu adalah Percaya. Dan keselamatan itu diberikan secara Cuma-Cuma ( gratis). " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" ( efesus 2:8).

Hal ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Dan kelihatannya sepele. Tetapi berabad-abad sejarah membuktikan bahwa dunia "kehilangan" kasih karunia Allah ini. Dan mereka diselewengkan ke hal-hal yang baik dan agamis : Manusia itu harus berbuat baik, memperingati sabat, melakukan ini dan itu agar dapat memperoleh keselamatan. 

Ada suatu periode jaman, surat pengakuan dosa yang berasal dari "tokoh agama tertentu" merupakan suatu hal yang "penting" bagi kehidupan orang Kristen/katolik pada saat itu. Sampai saat Martin Luther dengan reformasi nya mengembalikan kepada : keselamatan adalah oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Hari ini kita jangan terkecoh lagi oleh hal-hal yang baik, kelihatan masuk akal dan agamis kembali. Ingatlah " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" ( efesus 2:8).

Jadi kembali ke pertanyaan awal : apa beda Kasih karunia dan Hukum Taurat. ?? Kasih karunia itu pemberian Allah kepada kita, Yesus Kristus yang mengerjakan keselamatan, kita cukup beriman, dan pasti beroleh hidup kekal. Sedangkan Didalam hokum Taurat itu manusia yang berusaha / yang mengerjakan keselamatan. Dan sepertinya susah manusia beroleh selamat melalui hukum taurat karena " Sebab barang siapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" ( Yakobus 2:10). Apalagi " .hukum taurat ditambahkan supaya pelanggaran semakin banyak ..." ( Roma 5:20).

Sdr/sdri kita perlu jelas bahwa sejak kedatangan Yesus Kristus : sampai saat ini adalah jaman kasih karunia. Dan bukan lagi jaman Hukum Taurat. Dan perbedaannya sangat jelas. Jangan terjebak kembali lagi pada jaman hukum taurat ( dengan berusaha berdasarkan diri sendiri). Sering kali kita terbawa pada konsep kita atau konsep manusiawi lainnya, sesuatu yang kelihatannya lebih dapat diterima oleh akal kita, tetapi kita melupakan maksud hati Allah atau kehendak Allah semula. Allah bahkan mengetahui keterbatasan manusia untuk dapat melakukan / memenuhi hukum taurat. Karena terbukti banyak yang tak dapat memenuhinya. Pelanggaran semakin banyak..( roma 5:20). Dalam situasi demikian bagaimana mungkin manusia memenuhi tuntutan Allah. Oleh karena itu Allah datang ke dunia ini sebagai manusia dan dia sendiri yang melakukan pekerjaan penyelamatan itu. Sungguh beruntungnya kita sebagai manusia, karena kasih Allah yang demikian besar pada kita. 

Yang perlu kita lakukan adalah percaya kepada Yesus Kristus dan dibabtis...... 

Jadi jelas "... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah " ( efesus 2:8).

Jadi jelas berbeda bukan : hukum taurat dan kasih karunia.!!?

Yang satu manusia bekerja untuk memenuhi tuntutan Allah , yang lainnya Allah yang mengerjakan untuk manusia untuk dapat memenuhi tuntutan Allah. 

Ingatlah : Allah telah memberikan anugerah (kasih karunia) Nya melalui Yesus Kristus.. Dia telah datang ke dunia ini dalam Yesus Kristus , hidup di dunia, mati tersalib, bangkit dan naik ke surga, dan kemudian menjadi roh yang menghidupkan ( roh pemberi hayat). Allah telah melahirkan kembali kita, memberikan hidup ( hayat) kekal bagi setiap orang yang Percaya ( menerima ) Yesus Kristus. ... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah ( efesus 2:8). Allah yang telah mengerjakan penebusan bagi kita . :" 

Ketika Allah sudah memberikan kasih karunia Nya kepada kita, dan kita masih terus berusaha sendiri dengan memperingati hari sabat (melakukan hukum Taurat) , bukankah itu suatu tindakan tidak mempercayai Allah ??

Ketika Firman Tuhan mengatakan " Sebab Kristus adalah kegenapan ( "tujuan akhir") hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang percaya" ( Roma 10:4) dan kita masih memperingati hari sabat ( melakukan hukum Taurat), Bukankah itu suatu tindakan yang tidak mempercayai bahwa Kristus adalah kegenapan hukum Taurat ? sehingga kita masih memperingati hari sabat ?

Dan " aku tidak menolak anugerah Allah, sebab sekiranya ada pembenaran melalui hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus" ( Galatia 2:21).

Tuhan memberikan kasih karunia Nya pada kita.

Salam kasih

http://groups.yahoo.com/group/batuhidup/