01 September 2008

Arti Hari Sabat Bagi Kita

Apa Artinya hari sabat bagi kita 

" Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatnya itu " ( Kej 2:3). Ditinjau dari sudut Allah, Allah bekerja dahulu dan setelah selesai pekerjaan Nya ia beristirahat. Tetapi dari sudut manusia : setelah diciptakan pada hari ke 6, keesokan harinya ( hari ke tujuh) dia tidak diminta untuk bekerja dulu, tetapi "santai-santai " dulu, istirahat dulu pada hari pertama nya, baru setelah itu bekerja. Agak aneh bukan ??? Nggak masuk akal ?? nggak sesuai rasio manusia ?! kalau menurut konsep kita / opini kita, yang bagus itu : biar kerja dulu, setelah nanti lelah baru beristirahat. Tetapi itulah yang dikehendaki Allah; manusia itu beristirahat dulu ( tidak bekerja apa-apa) pada hari sabat ( sehari setelah dia diciptakan, hari pertama bagi manusia), baru setelah itu "bekerja". Itulah makna hari sabat. 

Yang dikehendaki oleh Allah adalah agar manusia mengingat dan menguduskan hari sabat. ( keluaran 20:8-11). Jadi kita jangan main-main dengan hari sabat ini. Kalau kita melanggarnya , itu berarti kita tidak taat / mengabaikan Firman Allah dan pasti akan mendapatkan murka Allah.

Bagaimana kita mengartikan nya ? Dalam proses kehidupan manusia agar berkenan kepada Allah, didalam jaman perjanjian baru Allah menyediakan hari sabat, dimana kita harus beristirahat, tidak melakukan apa-apa. Inilah hari sabat yang harus kita lalui, agar tidak mendapat murka Allah. Kita perlu berisitirahat dalam hari sabat ini, tidak melakukan apa-apa dan setelah itu baru "bekerja". Dalam Kristus ( hari sabat kita , kolose 2:16-17) ini kita tidak perlu melakukan apa-apa, karena Dia telah mengerjakan keselamatan bagi kita. " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah " ( efesus 2:8). Ingatlah keselamatan awal / hidup kekal yang kita dapatkan itu bukan hasil usaha kita melakukan ini dan itu agar Allah berkenan. " itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada yang memegahkan diri" ( efesus 2:9) . Kita cukup beriman pada Yesus Kristus, percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat dan Tuhan kita. " Siapa yang percaya dan dibabtis akan diselamatkan , tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum " (markus 16:16).

Jadi apa artinya beritirahat didalam Kristus ? artinya beristirahat , tidak mengerjakan apa-apa dalam hari sabat yang disediakan Allah bagi kita. Kristus Yesus itu adalah Allah yang datang kedunia dalam bentuk manusia. Kedatangan Nya itu adalah untuk mengerjakan keselamatan kita, sehingga Dia menderita, diejek, diludahi, dipukuli, dan akhirnya di salib, kemudian bangkit, naik ke surga. Semua peristiwa dan pekerjaan nya itu adalah dalam rangka untuk mengerjakan keselamatan kita, untuk memenuhi tuntutan keadil benaran Allah. ".setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal " ( Yoh 3:16). Jadi yang kita perlu lakukan sebagai manusia agar berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Yesus Kristus. Jangan mengerjakan apa-apa selain beristirahat dalam hari sabat , dalam Kristus, dan kita cukup menikmati segala pekerjaan penebusan yang telah dirampungkan pada kita. Kalau anda bekerja juga , itu artinya anda tidak mentaati perintah Allah, dan pasti dimurkai Allah. Setelah anda menikmati hari sabat, barulah setelah itu anda bekerja . " hai saudara-saudara ku yang kekasih, kamu senatiasa taat : karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar ." (Filipi 2:12). Bekerja setelah menikmati hari sabat kita itu adalah bukan dalam rangka memperoleh hidup kekal, tetapi dalam rangka mendapatkan "upah" dalam kerajaan seribu tahun. 

Sebagai ilustrasi yang cukup baik : ada seorang yang kehidupan agama nya cukup baik dan saleh , orang ini juga menjalankan hari sabat hari ke tujuh dengan taat , karena ini merupakan bagian dari hukum Allah yang harus dijalani nya, dalam bekerja untuk memenuhi tuntutan Allah rasanya dia termasuk golongan terbaik pada jaman nya ( kalau tidak demikian dia tidak akan terpilih sebagai pemimpin agama nya). Orang dengan kualitas demikian, ternyata tidak akan dapat melihat kerajaan Allah, kalau dia tidak dilahirkan dari air dan Roh. ( Yoh 3:1-7). Walaupun Nikodemus , pemimpin agama Yahudi itu melakukan "menguduskan hari sabat" tetapi dia terhitung masih bekerja dan tidak beristirahat pada hari sabat yang sejati , Kristus Yesus. Dia masih bekerja dengan upayanya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah. Dia tidak mengenal keterbatasan manusia dengan dosa dan kedagingan nya. Makanya usaha untuk memenuhi tuntutan hukum Allah dengan upaya sendiri itu tidak akan berhasil " Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran semakin banyak ; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah ". (roma 5:20). Orang yang memelihara hari sabat "luaran" ini, dia tergolong orang yang tidak mau menerima pekerjaan Allah, tetapi masih berusaha/ bekerja dengan upaya diri sendiri untuk memenuhi kehendak Allah. Padahal yang Allah kehendaki itu menerima Kristus sebagai sabat yang sejati, dan kita menerima pekerjaan yang dilakukan Allah. 

Bagaimana Potret manusia hari ini? Mereka masih ada yang belum mengenal Kristus sebagai hari sabat sejati yang ditentukan Allah. Mereka masih bekerja, berjerih lelah dan tiada perhentian. Mereka sebenarnya ada hati yang mencari "Allah" , tetapi tidak mengenal jalan yang ditentukan Allah. Padahal Allah, menentukan agar kita istirahat , 'santai-santai aja", tidak bekerja apa-apa didalam hari sabat, didalam Kristus. Kita cukup beriman, percaya kepada Kristus Yesus dan menikmati Dia dan segala pekerjaan yang dilakukan Nya untuk kita. Hal bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah ini, umum terjadi pada mereka yang belum mengenal dan belum percaya Yesus Kristus. 

Lalu bagaimana Potret orang yang mengenal Yesus Kristus dan Percaya kepada Yesus Kristus ? Ada yang menerima Yesus Kristus seperti yang terwahyukan didalam Firman Tuhan, tetapi ada juga yang belum sepenuhnya mengenal Yesus Kristus seperti yang terwahyukan didalam Firman Tuhan. Makanya didalam alkitab pun disebutkan " injil lain" , "Yesus lain" , "roh lain" ( 2 kor 11:4). Hal ini cukup banyak variasinya. Salah satu bentuk Yesus lain itu adalah yang tidak mengenali Yesus sebagai hari sabat yang sejati. Dan yang terakhir inipun , masih bisa dikategorikan beberapa. Prinsipnya mereka, masih bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah. Ada yang masih memelihara hukum Taurat Allah, dengan tujuan mengkombinasikan dengan Yesus yang dikenalnya. Ada juga yang tidak sadar membuat ajaran baru yang tidak mengenal hakikat pekerjaan Allah. Ada juga yang menambah tatacara ibadah dan liturgy tertentu agar lebih memikat dam khitmad Ada yang mengkombinasikan dengan keprcayaan local, hal-hal yang berbau misteri atau mistik, seperti membawa pedupaan atau yang berbau kuburan ke dalam ibadahnya. Ada yang memakai ajaran allkitab juga. Prinsipnya mereka masih bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan Allah. Sebab nya ber macam-macam. ( tak dibahas dalam konteks ini). 

Diluar kita boleh sibuk, tetapi di dalam kita perlu ada perhentian/ istirahat, menerima dan menikmati pekerjaan Allah. Hari ini saya bekerja sebentar dipagi hari , kemudian mengerjakan tulisan ini, nanti ada persekutuan dengan beberapa keluarga kaum saleh, semuanya saya kerjakan pada hari ke tujuh ( hari sabtu). Hari ini saya bekerja . Kenapa saya tetap bekerja pada hari ke tujuh ( hari sabtu ) ? karena saya ingat hakikat hari sabat dan saya juga ingat Yesus Kristus yang adalah Tuhan mengatakan demikian

" Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga .." ( yoh 5:17). 

Itu dikatakan Yesus pada waktu hari sabat, dan Dia mengatakan hal itu setelah menyembuhkan orang yang sakit lumpuh selama 38 tahun pada hari sabat itu, dan bahkan dia meminta orang yang lumpuh itu "bangunlah, angkatlah tilam mu dan berjalanlah" (yoh 5:8). 

Nah karena Yesus ini adalah Allah sendiri yang datang ke dalam Dunia...maka Nya dengarkan akan dia.............

Kita perlu mengenal hakekat hari sabat yang sesungguhnya : .."hari sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari sabat. Jadi Anak manusia adalah juga Tuhan atas hari sabat " ( Mark 2:27-28). .

Jadi kalau merujuk perkataan Yesus dalam Yoh 5:17 : Bapaku bekerja sampai sekarang, maka akupun bekerja" Yang Allah lakukan adalah berhenti dalam penciptaan, tetapi dia masih bekerja untuk penebusan ..dan pembangunan Runah Allah.

So kalau Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri dan Tuhan atas hari sabat mengatakan demikian, mengapa anda membuat hari sabat sendiri ?? " Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. " ( kolose 2:16-17).

Ingatlah semuanya hanya bayangan ..Wujudnya ialah Kristus. Kristuslah hari sabat kita yang sejati. 

Jadi Percayalah Kristus telah mengerjakan penebusan untuk kita, dan telah memberikan hidup (hayat) kekal pada kita. Beristirahatlah, jangan bekerja untuk penebusan kita, karena Dia sudah mengerjakannya untuk kita. Dia peristirahatan kita yang sejati. 

Salam kasih 


Apa Artinya hari sabat bagi kita 

" Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatnya itu " ( Kej 2:3). Ditinjau dari sudut Allah, Allah bekerja dahulu dan setelah selesai pekerjaan Nya ia beristirahat. Tetapi dari sudut manusia : setelah diciptakan pada hari ke 6, keesokan harinya ( hari ke tujuh) dia tidak diminta untuk bekerja dulu, tetapi "santai-santai " dulu, istirahat dulu pada hari pertama nya, baru setelah itu bekerja. Agak aneh bukan ??? Nggak masuk akal ?? nggak sesuai rasio manusia ?! kalau menurut konsep kita / opini kita, yang bagus itu : biar kerja dulu, setelah nanti lelah baru beristirahat. Tetapi itulah yang dikehendaki Allah; manusia itu beristirahat dulu ( tidak bekerja apa-apa) pada hari sabat ( sehari setelah dia diciptakan, hari pertama bagi manusia), baru setelah itu "bekerja". Itulah makna hari sabat. 

Yang dikehendaki oleh Allah adalah agar manusia mengingat dan menguduskan hari sabat. ( keluaran 20:8-11). Jadi kita jangan main-main dengan hari sabat ini. Kalau kita melanggarnya , itu berarti kita tidak taat / mengabaikan Firman Allah dan pasti akan mendapatkan murka Allah.

Bagaimana kita mengartikan nya ? Dalam proses kehidupan manusia agar berkenan kepada Allah, didalam jaman perjanjian baru Allah menyediakan hari sabat, dimana kita harus beristirahat, tidak melakukan apa-apa. Inilah hari sabat yang harus kita lalui, agar tidak mendapat murka Allah. Kita perlu berisitirahat dalam hari sabat ini, tidak melakukan apa-apa dan setelah itu baru "bekerja". Dalam Kristus ( hari sabat kita , kolose 2:16-17) ini kita tidak perlu melakukan apa-apa, karena Dia telah mengerjakan keselamatan bagi kita. " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah " ( efesus 2:8). Ingatlah keselamatan awal / hidup kekal yang kita dapatkan itu bukan hasil usaha kita melakukan ini dan itu agar Allah berkenan. " itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada yang memegahkan diri" ( efesus 2:9) . Kita cukup beriman pada Yesus Kristus, percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat dan Tuhan kita. " Siapa yang percaya dan dibabtis akan diselamatkan , tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum " (markus 16:16).

Jadi apa artinya beritirahat didalam Kristus ? artinya beristirahat , tidak mengerjakan apa-apa dalam hari sabat yang disediakan Allah bagi kita. Kristus Yesus itu adalah Allah yang datang kedunia dalam bentuk manusia. Kedatangan Nya itu adalah untuk mengerjakan keselamatan kita, sehingga Dia menderita, diejek, diludahi, dipukuli, dan akhirnya di salib, kemudian bangkit, naik ke surga. Semua peristiwa dan pekerjaan nya itu adalah dalam rangka untuk mengerjakan keselamatan kita, untuk memenuhi tuntutan keadil benaran Allah. ".setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal " ( Yoh 3:16). Jadi yang kita perlu lakukan sebagai manusia agar berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Yesus Kristus. Jangan mengerjakan apa-apa selain beristirahat dalam hari sabat , dalam Kristus, dan kita cukup menikmati segala pekerjaan penebusan yang telah dirampungkan pada kita. Kalau anda bekerja juga , itu artinya anda tidak mentaati perintah Allah, dan pasti dimurkai Allah. Setelah anda menikmati hari sabat, barulah setelah itu anda bekerja . " hai saudara-saudara ku yang kekasih, kamu senatiasa taat : karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar ." (Filipi 2:12). Bekerja setelah menikmati hari sabat kita itu adalah bukan dalam rangka memperoleh hidup kekal, tetapi dalam rangka mendapatkan "upah" dalam kerajaan seribu tahun. 

Sebagai ilustrasi yang cukup baik : ada seorang yang kehidupan agama nya cukup baik dan saleh , orang ini juga menjalankan hari sabat hari ke tujuh dengan taat , karena ini merupakan bagian dari hukum Allah yang harus dijalani nya, dalam bekerja untuk memenuhi tuntutan Allah rasanya dia termasuk golongan terbaik pada jaman nya ( kalau tidak demikian dia tidak akan terpilih sebagai pemimpin agama nya). Orang dengan kualitas demikian, ternyata tidak akan dapat melihat kerajaan Allah, kalau dia tidak dilahirkan dari air dan Roh. ( Yoh 3:1-7). Walaupun Nikodemus , pemimpin agama Yahudi itu melakukan "menguduskan hari sabat" tetapi dia terhitung masih bekerja dan tidak beristirahat pada hari sabat yang sejati , Kristus Yesus. Dia masih bekerja dengan upayanya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah. Dia tidak mengenal keterbatasan manusia dengan dosa dan kedagingan nya. Makanya usaha untuk memenuhi tuntutan hukum Allah dengan upaya sendiri itu tidak akan berhasil " Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran semakin banyak ; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah ". (roma 5:20). Orang yang memelihara hari sabat "luaran" ini, dia tergolong orang yang tidak mau menerima pekerjaan Allah, tetapi masih berusaha/ bekerja dengan upaya diri sendiri untuk memenuhi kehendak Allah. Padahal yang Allah kehendaki itu menerima Kristus sebagai sabat yang sejati, dan kita menerima pekerjaan yang dilakukan Allah. 

Bagaimana Potret manusia hari ini? Mereka masih ada yang belum mengenal Kristus sebagai hari sabat sejati yang ditentukan Allah. Mereka masih bekerja, berjerih lelah dan tiada perhentian. Mereka sebenarnya ada hati yang mencari "Allah" , tetapi tidak mengenal jalan yang ditentukan Allah. Padahal Allah, menentukan agar kita istirahat , 'santai-santai aja", tidak bekerja apa-apa didalam hari sabat, didalam Kristus. Kita cukup beriman, percaya kepada Kristus Yesus dan menikmati Dia dan segala pekerjaan yang dilakukan Nya untuk kita. Hal bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah ini, umum terjadi pada mereka yang belum mengenal dan belum percaya Yesus Kristus. 

Lalu bagaimana Potret orang yang mengenal Yesus Kristus dan Percaya kepada Yesus Kristus ? Ada yang menerima Yesus Kristus seperti yang terwahyukan didalam Firman Tuhan, tetapi ada juga yang belum sepenuhnya mengenal Yesus Kristus seperti yang terwahyukan didalam Firman Tuhan. Makanya didalam alkitab pun disebutkan " injil lain" , "Yesus lain" , "roh lain" ( 2 kor 11:4). Hal ini cukup banyak variasinya. Salah satu bentuk Yesus lain itu adalah yang tidak mengenali Yesus sebagai hari sabat yang sejati. Dan yang terakhir inipun , masih bisa dikategorikan beberapa. Prinsipnya mereka, masih bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah. Ada yang masih memelihara hukum Taurat Allah, dengan tujuan mengkombinasikan dengan Yesus yang dikenalnya. Ada juga yang tidak sadar membuat ajaran baru yang tidak mengenal hakikat pekerjaan Allah. Ada juga yang menambah tatacara ibadah dan liturgy tertentu agar lebih memikat dam khitmad Ada yang mengkombinasikan dengan keprcayaan local, hal-hal yang berbau misteri atau mistik, seperti membawa pedupaan atau yang berbau kuburan ke dalam ibadahnya. Ada yang memakai ajaran allkitab juga. Prinsipnya mereka masih bekerja dengan upaya sendiri untuk memenuhi tuntutan Allah. Sebab nya ber macam-macam. ( tak dibahas dalam konteks ini). 

Diluar kita boleh sibuk, tetapi di dalam kita perlu ada perhentian/ istirahat, menerima dan menikmati pekerjaan Allah. Hari ini saya bekerja sebentar dipagi hari , kemudian mengerjakan tulisan ini, nanti ada persekutuan dengan beberapa keluarga kaum saleh, semuanya saya kerjakan pada hari ke tujuh ( hari sabtu). Hari ini saya bekerja . Kenapa saya tetap bekerja pada hari ke tujuh ( hari sabtu ) ? karena saya ingat hakikat hari sabat dan saya juga ingat Yesus Kristus yang adalah Tuhan mengatakan demikian

" Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga .." ( yoh 5:17). 

Itu dikatakan Yesus pada waktu hari sabat, dan Dia mengatakan hal itu setelah menyembuhkan orang yang sakit lumpuh selama 38 tahun pada hari sabat itu, dan bahkan dia meminta orang yang lumpuh itu "bangunlah, angkatlah tilam mu dan berjalanlah" (yoh 5:8). 

Nah karena Yesus ini adalah Allah sendiri yang datang ke dalam Dunia...maka Nya dengarkan akan dia.............

Kita perlu mengenal hakekat hari sabat yang sesungguhnya : .."hari sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari sabat. Jadi Anak manusia adalah juga Tuhan atas hari sabat " ( Mark 2:27-28). .

Jadi kalau merujuk perkataan Yesus dalam Yoh 5:17 : Bapaku bekerja sampai sekarang, maka akupun bekerja" Yang Allah lakukan adalah berhenti dalam penciptaan, tetapi dia masih bekerja untuk penebusan ..dan pembangunan Runah Allah.

So kalau Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri dan Tuhan atas hari sabat mengatakan demikian, mengapa anda membuat hari sabat sendiri ?? " Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. " ( kolose 2:16-17).

Ingatlah semuanya hanya bayangan ..Wujudnya ialah Kristus. Kristuslah hari sabat kita yang sejati. 

Jadi Percayalah Kristus telah mengerjakan penebusan untuk kita, dan telah memberikan hidup (hayat) kekal pada kita. Beristirahatlah, jangan bekerja untuk penebusan kita, karena Dia sudah mengerjakannya untuk kita. Dia peristirahatan kita yang sejati. 

Salam kasih 

http://groups.yahoo.com/group/batuhidup/

Kasih karunia dan hukum Taurat

Sdr sdri dan rekan milis....,

Ada pertanyaan dan juga pernyataan seorang rekan yang ditujukan ke saya , perihal melakukan hari sabat atau hukum Taurat berdasarkan kasih karunia dan bukan berdasarkan hukum. Sebelum menjawab ini saya rasa perlu jelas lebih dulu perihal apa makna hukum taurat dan apa makna Kasih karunia.. 

Dalam 1 Yoh 1`:17 disebutkan : " Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, Tetapi kasih karunia ( Anugerah) dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

Yang diberikan ( melalui ) Musa adalah Hukum Taurat, sedangkan yang datang melalui Yesus Kristus adalah Kasih karunia ( anugerah) dan kebenaran. 

Hukum Taurat tergolong suatu hukum yang harus dipatuhi dan bila ada yang melanggarnya akan diberikan suatu sanksi atau hukuman. Hukum Taurat itu adalah suatu peraturan atau hukum ( dalam perjanjian lama) yang harus di penuhi oleh manusia agar dapat memenuhi tuntutan Allah. Jadi hukum taurat itu menuntut manusia untuk dapat memenuhi peraturan atau hukum itu. Agar manusia dapat memenuhi tuntutan hukum Taurat itu, maka tentu saja manusia harus bekerja / atau melakukan sesuatu untuk memenuhi tuntutan hukum itu.

Hal ini berbeda dengan kasih karunia ( anugerah) yang datang melalui Yesus Kristus.. Karena begitu besar kasih Allah...sehingga Ia telah mengaruniakan anak Nya yang tunggal.... ( Yoh 3:16) . Kasih karunia ( anugerah) itu sebenarnya adalah diri Yesus Kristus sendiri. Jadi jelas kasih karunia ( anugerah) itu berbeda dengan hukum Taurat. 

Kalau hukum taurat itu menuntut manusia untuk bekerja/ berusaha melakukan sesuatu untuk Allah agar dapat memenuhi tuntutan Allah. Tetapi kasih karunia ini merupakan suatu anugerah / pemberian Allah agar manusia dapat memenuhi tuntutan Allah. Kalau hukum Taurat itu berdasarkan usaha manusia, kalau kasih karunia itu berdasarkan Kasih karunia ( pemberian Allah) , jadi Allah yang mengerjakan untuk manusia.

Misalnya masalah keselamatan, manusia cukup percaya (dan dibabtis). Masalah Keselamatan , Allah yang mengerjakan, dia datang sebagai manusia Yesus Kristus, menderita sengsara mati dan disalibkan di kayu salib, dan kemudian bangkit naik kesurga. Jadi manusia tidak perlu berjerih lelah, harus banyak amal,. Harus memperbaiki diri dulu, harus memperingati hari sabat , harus ini dan harus itu, jangan ini dan jangan itu. Yang perlu dilakukan itu adalah Percaya. Dan keselamatan itu diberikan secara Cuma-Cuma ( gratis). " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" ( efesus 2:8).

Hal ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Dan kelihatannya sepele. Tetapi berabad-abad sejarah membuktikan bahwa dunia "kehilangan" kasih karunia Allah ini. Dan mereka diselewengkan ke hal-hal yang baik dan agamis : Manusia itu harus berbuat baik, memperingati sabat, melakukan ini dan itu agar dapat memperoleh keselamatan. 

Ada suatu periode jaman, surat pengakuan dosa yang berasal dari "tokoh agama tertentu" merupakan suatu hal yang "penting" bagi kehidupan orang Kristen/katolik pada saat itu. Sampai saat Martin Luther dengan reformasi nya mengembalikan kepada : keselamatan adalah oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Hari ini kita jangan terkecoh lagi oleh hal-hal yang baik, kelihatan masuk akal dan agamis kembali. Ingatlah " Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" ( efesus 2:8).

Jadi kembali ke pertanyaan awal : apa beda Kasih karunia dan Hukum Taurat. ?? Kasih karunia itu pemberian Allah kepada kita, Yesus Kristus yang mengerjakan keselamatan, kita cukup beriman, dan pasti beroleh hidup kekal. Sedangkan Didalam hokum Taurat itu manusia yang berusaha / yang mengerjakan keselamatan. Dan sepertinya susah manusia beroleh selamat melalui hukum taurat karena " Sebab barang siapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" ( Yakobus 2:10). Apalagi " .hukum taurat ditambahkan supaya pelanggaran semakin banyak ..." ( Roma 5:20).

Sdr/sdri kita perlu jelas bahwa sejak kedatangan Yesus Kristus : sampai saat ini adalah jaman kasih karunia. Dan bukan lagi jaman Hukum Taurat. Dan perbedaannya sangat jelas. Jangan terjebak kembali lagi pada jaman hukum taurat ( dengan berusaha berdasarkan diri sendiri). Sering kali kita terbawa pada konsep kita atau konsep manusiawi lainnya, sesuatu yang kelihatannya lebih dapat diterima oleh akal kita, tetapi kita melupakan maksud hati Allah atau kehendak Allah semula. Allah bahkan mengetahui keterbatasan manusia untuk dapat melakukan / memenuhi hukum taurat. Karena terbukti banyak yang tak dapat memenuhinya. Pelanggaran semakin banyak..( roma 5:20). Dalam situasi demikian bagaimana mungkin manusia memenuhi tuntutan Allah. Oleh karena itu Allah datang ke dunia ini sebagai manusia dan dia sendiri yang melakukan pekerjaan penyelamatan itu. Sungguh beruntungnya kita sebagai manusia, karena kasih Allah yang demikian besar pada kita. 

Yang perlu kita lakukan adalah percaya kepada Yesus Kristus dan dibabtis...... 

Jadi jelas "... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah " ( efesus 2:8).

Jadi jelas berbeda bukan : hukum taurat dan kasih karunia.!!?

Yang satu manusia bekerja untuk memenuhi tuntutan Allah , yang lainnya Allah yang mengerjakan untuk manusia untuk dapat memenuhi tuntutan Allah. 

Ingatlah : Allah telah memberikan anugerah (kasih karunia) Nya melalui Yesus Kristus.. Dia telah datang ke dunia ini dalam Yesus Kristus , hidup di dunia, mati tersalib, bangkit dan naik ke surga, dan kemudian menjadi roh yang menghidupkan ( roh pemberi hayat). Allah telah melahirkan kembali kita, memberikan hidup ( hayat) kekal bagi setiap orang yang Percaya ( menerima ) Yesus Kristus. ... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah ( efesus 2:8). Allah yang telah mengerjakan penebusan bagi kita . :" 

Ketika Allah sudah memberikan kasih karunia Nya kepada kita, dan kita masih terus berusaha sendiri dengan memperingati hari sabat (melakukan hukum Taurat) , bukankah itu suatu tindakan tidak mempercayai Allah ??

Ketika Firman Tuhan mengatakan " Sebab Kristus adalah kegenapan ( "tujuan akhir") hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang percaya" ( Roma 10:4) dan kita masih memperingati hari sabat ( melakukan hukum Taurat), Bukankah itu suatu tindakan yang tidak mempercayai bahwa Kristus adalah kegenapan hukum Taurat ? sehingga kita masih memperingati hari sabat ?

Dan " aku tidak menolak anugerah Allah, sebab sekiranya ada pembenaran melalui hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus" ( Galatia 2:21).

Tuhan memberikan kasih karunia Nya pada kita.

Salam kasih

http://groups.yahoo.com/group/batuhidup/